Pages

Rabu, 29 Juli 2009

jasa orang tua

Waktu kamu berumur 1 tahun , dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.
Waktu kamu berumur 2 tahun , dia mengajarimu bagaimana cara berjalan .
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang .. sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mah al dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ..!"
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya .kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai dalasann ya ..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun , dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu .sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar




Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun .. sebagai balasannya ... kamu melompat
keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop .. sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya ... kamu tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya .sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan .. sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman,
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertana ... sebagai balasannya ... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewe t amat sih, pengen tahu urusan orang."
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau
seperti kamu."
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi .. sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah
barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya .. kamu mengeluh
"Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."
Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah
satu saudara dekatmu .. sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu."

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu
teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ..
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORA NG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU



Subject: FW: i love u mother
I LOVE U MOTHER

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak
yang mendapatkan
ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.
Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang
bertulis sesuatu. si
ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima
kertas yang
dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

OngKos upah membantu ibu:
1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak
yang raut mukanya
berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis
sesuatu dibelakang
kertas yang sama.

1) OngKos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu -GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu
-GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan
keperluanmu -GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak
menatap wajah ibu,
memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si
anak mengambil
pena dan menulis sesuatu didepan surat yang
ditulisnya: "Telah
Dibayar" .

Jika kamu menyayangi ibumu,"FORWARD" lah
Email ini kepada sahabat-sahabat anda.

1 orang :Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang :Kamu sayang ibumu
5-9 orang :Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada
Ibumu
10/lebih : Waahhhh....Kamu akan disayangi Ibumu
dan juga semua orang...

KAMU SAYANG IBUMU????

Mother is the best super hero in the world.
Henry888jr
September 06, 2007, 09:03
Jangan Lari Dari Diri Sendiri

oleh: YM Bhikkhu Sri Paññavaro Mahathera

Lebih dari 2530 tahun yang lalu, kurang lebih 600 tahun sebelum Masehi, ketika banyak negara di dunia ini belum beradab, saat teknologi sama sekali belum maju seperti sekarang; Petapa Gautama dengan kekuatan sendiri, mancari, berjuang, mempertaruhkan hidupnya, hingga tercapai Penerangan Sempurna. Perjuangan itu semata-mata didorong keagungan rasa kemanusiaan Beliau. Persoalan-persoalan penderitaan, kesengsaraan, kegagalan, menggerakkan nurani Beliau, untuk meninggalkan kedudukan sebagai putera mahkota, memilih menjadi Pengabdi Agung bagi dunia ini hingga hari ini.

Meskipun lebih dari 2500 tahun yang lalu, suara Manusia Luar Biasa, Sang Buddha Gautama itu masih terdengar, semakin terdengar, dan lebih jelas didengar. Mengapa demikian? Suara Beliau mungkin kurang menarik. Kurang menarik bagi sementara orang, karena Sang Buddha Gautama hadir di tengah-tengah kita dengan pertama sekali meminta kita untuk: Jangan mengingkari diri sendiri!

Salah satu kesulitan terbesar manusia adalah melihat kekurangan dan kesulitan dirinya sendiri. Berat, pahit, untuk melihat kekurangan diri sendiri. Kita ingin berpaling cepat, lari, dari segala macam kesulitan dan kegagalan. Dengan berbagai harapan berusaha menutupi segala macam persoalan-persoalan kehidupan ini. Dan memang, harapan adalah paling menyenangkan untuk menyembunyikan penderitaan.

Cukup berat ajakan Sang Buddha, tetapi ajakan Beliau yang berat itu adalah benar. Lihatlah kehidupan ini dengan wajar. Apa adanya. Lihatlah dengan segala kekurangan, dan penderitaannya. Dengan berpandangan demikian, kita tiak melihat kehidupan ini sebagai emas dan juga tidak hanya sebagai kotoran. Sulit melihat kenyataan, lebih-lebih kenyataan diri sendiri. Tetapi dengan mau melihat kenyataan akan membuat kita berpikir dewasa.

Berani melihat kenyataan dengan wajar, mengetahui sebab penderitaan, mengatasi sebab itu, untuk: Mewujudkan hidup harmoni dan bahagia; inilah pandangan Sang Buddha Gautama tentang kehidupan.

Tanpa pandangan yang benar tentang kehidupan ini, manusia sering melarikan diri dari kenyataan. Menutupi persoalan dengan mencari kenikmatan. Menghindari kesukaran dengan mengejar kesenangan. Ini bukan menyelesaikan persoalan, tetapi bahkan membuat penderitaan baru.

Saya ingin mengajak saudara, terutama kepada segenap umat Buddha, menjelang tibanya saat-saat Trisuci Waisak 2532 ini, untuk: Jangan lari dari diri sendiri! Kembalilah kepada diri sendiri seutuhnya. Dengan kembali kepada diri sendiri, akan melihat diri sendiri. Dengan melihat diri sendiri, maka akan menyadari kekurangan dirinya. Menyadari kekurangan dirinya membangkitkan semangat untuk membangun mencapai kehidupan sejahtera. Dan Sang Buddha Gautama menunjukkan dengan jelas ke arah mana kita harus bangkit membangun kehidupan ini, menuju kedamaian dan kebahagiaan yang utuh.

Sejak tercapainya Penerangan Sempurna pada purnama di bulan Waisak, Sang Buddha Gautama melihat hakikat Tuhan. Selama manusia tidak melihat hakikat Tuhan, tidak mungkin manusia bebas dari persoalan penderitaan.

Tuhan itulah Esa, Tidak Dilahirkan, Tidak tercipta, Tidak Menjelma, dan Mutlak. Hakikat tertinggi dari segala sesuatu. Tuhan adalah Asankhata Dhamma, bukan dukkha, bukan penderitaan, bukan kesengsaraan, bukan kelahiran kembali, bukan dewa, bukan semesta alam ini.

Karena tidak menyadari hakikat Tuhan, tidak melihat hakikat itu, manusia lahir kembali berulang-ulang. Berulang-ulang dalam penderitaan. Sehingga setiap mereka mengatasi persoalan-persoalan hidup tidak membawanya menuju Tuhan, tetapi malah menambah penderitaan dan persoalan-persoalan baru.

Tuhan adalah hakikat tertinggi, Tuhan adalah tujuan tertinggi. Dan, keyakinan ini adalah keyakinan yang harus hidup dalam sanubari setiap umat Buddha. Bukan keyakinan mati.

Keyakinan yang hidup adalah keyakinan yang membuat kita berani menghadapi kenyataan kehidupan ini. Keyakinan yang hidup membawa manusia tidak lari mengingkari dirinya sendiri. Keyakinan demikian membangkitkan semangat mengatasi kesulitan, menyelesaikan persoalan, menghancurkan penderitaan, memutuskan kelahiran penderitaan, memutuskan kelahiran kembali, dengan cara yang benar, dengan Jalan Dhamma; untuk: Mencapai kebahagiaan utuh.

Tanpa keyakinan yang hidup kita akan semakin jauh dari Jalan Dhamma. Saya ingin memberikan contoh-contoh bila seseorang menghadapi persoalan tidak dengan Jalan Dhamma. Misalnya: Anak nakal, dimaki-maki di depan umum; atau, anak nakal kemudian digebuki. Istri nakal langsung diceraikan. Suami khilaf langsung ditinggalkan. Karyawan salah, langsung dipecat, dan sebagainya, dan sebagainya. Cara-cara ini adalah bukan cara Dhamma. Mereka tidak berpijak di Jalan Dhamma. Menyelesaikan persoalan tidak dengan cara Dhamma, bukan menyelesaikan —tetapi sekali lagi —malah menambah kesulitan.

Jalan Dhamma menghendaki melihat setiap persoalan dan peristiwa dari berbagai faktor. Jalan Dhamma menghendaki mawas diri, mengendalikan diri, kasih dan pengabdian. Jalan Dhamma menghendaki kesungguhan, kejujuran, kesabaran, dan rela berkorban demi kesejahteraan bersama.

Jalan Dhamma telah ditunjukkan Sang Buddha Gautama. Jalan Buddha Gautama sendiri. Dengan mengikuti Jalan Dhamma seolah-olah kita bertemu dengan Sang Buddha meskipun Beliau telah mangkat lebih 25 abad yang lampau. Pada saat-saat terakhir menjelang mangkat, Beliau berpesan, bahwa Dhamma dan Vinaya yang telah Beliau tunjukkan itulah pengganti Beliau setelah Beliau tiada lagi. Mereka yang melihat Dhamma akan melihat Sang Buddha.

Jalan Dhamma masih utuh. Sang Buddha masih berada di tengah-tengah kita. Seorang Manusia Luar Biasa yang telah berjuang dan mengabdi dengan sempurna. Ajaran Beliau, Jalan Dhamma yang logika, yang menghargai semua kehidupan, kehidupan terkecil sekalipun; yang membimbing kita berpikir dewasa, bertanggung jawab atas kehidupan ini; yang mengajak kita untuk membuka diri melihat hidup dengan wajar; merupakan perwujudan kasih sayang dan kebijaksanaan agung Sang Buddha Gautama demi kebahagiaan dunia ini.

Dalam sebuah syair bahasa Pali disebutkan:

"Mahâkaruniko nâtho,

sukhâya sabbâ paninam

Puretvâ pârami sabbâ,

patto sambodhi muttamam"



"Beliau —Sang Buddha —yang penuh kasih sayang,

demi kebahagiaan semua makhluk,

Telah berjuang menyempurnakan kebajikan,

hingga tercapai penerangan Sempurna"



KEYAKINAN YANG HIDUP

MEMBAWA KITA TIDAK LARI

MENGINGKARI DIRI SENDIRI

***

Sumber:

Kumpulan "Dhammadesana", Sri Paññavaro Thera Jilid 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman

Blogger templates